Sabtu, 21 Juli 2012

EKOSISTEM TNKS


Laumonier (1994) telah mengkaji studi-studi tersebut dan juga melaksanakan syudinya sendiri. Tipe-tipe hutan yang dideskripsikan oleh laumonier telah dipetakan untuk TNKS dan dapat diringkas seperti dibawah ini.
Hutan dataran rendah (Aslinya 95,400ha;tersisa 72.200 ha; hilang 24%) dilereng sebelah timur bukit barisan, hutan dataran rendah(lowland forest), 150-200 m dpl, hampir semuanya telah hilang dari daratan sedimen, tetapi masih tersisa sedikit di sub-stratum granit massif. Dilereng sebelah barat, hutan dataran rendah, sampai 300m dpl, didominasi oleh dipterocarpus spp, shorea atrinervosa dan S.multiflora.
Suatu daerah sempit hutan dataran rendah di TNKS terdapat di kabupaten Bengkulu utara, pesisir selatan dan musi rawas. Khususnya di sisi barat dari TNKS hutan ini terbatas di dasar lembah dan terisolir dari habitat lainnya yang serupa di taman oleh hutan perbukitan (hill forest) dan hutan gunung (montane forest). Konservasi hutan di sekitar TNKS sangat penting agar hutan dataran rendah di tanam menyambung sebagai koridor. Jika tidak maka hutan dataran rendah ditanam itu akan terpisah-pisah.
Hutan perbukitan. (Aslinya 433,400 ha; tersisa 405,300 ha;hilang: 6%)Hutan perbukitan (hill forest) di sisi barat Bukit barisan memiliki kisaran elevasi 300-800 m dpl. Di sisi timur, hutan TNKS terbagi menjadi dua zona, yaitu zona perbukitan rendah (150-450 m) dan zona perbukitan tinggi (450-800 m dpl).Hutan perbukitan di sisi timur dan barat memiliki kemiripan dalam struktur,tetapi merka memiliki perbedaan dalam jenis emergent dan jenis kanopi. Dibatuan induk vulkanik di sisi timur bukit Barisan, Dipterocarpaceae bersama-sama fagaceae dan burseraceae merupakan famili pohon yang dominan. Jenis yang paling melimpah adalah hopea cf becarriana. Tinggi canopy adalah 35-40 m, tetapi pohon emergent (superdominant) dapat mencapai 55 m. Pada tahun di bukit-bukit yang curam di pantai barat, jenis pohon emergent yang paling adalah Sterculia sp. Suatu variasi bentuk hutan yang paling penting pada hutan perbukitan adalah hutan yang berkembang pada tuff vulkanik. Tanah dari bantuan induk ini sangat rentan terhadap erosi sehingga mengakibatkan terbentuknya tebing-tebing. Tinggi kanopi hanya mencapai 25-30 m. Dipterocarp kurang terwakili pada hutan ini.
Hutan sub-montana. (aslinya 499,200 ha; tersisa: 465,00 ha; hilang: 7%) Hutan sub-montana terletak pada ketinggian antara 800-1400 m dpl. Antara hutan disisi barat dan sisi timur Bukit barisan, dan antara sisi selatan dan sisi utara, hanya terdapat sedikit perbedaan struktur. Masih sering ditemui kanopi dengan tinggi 35-45 m dan kanopi setinggi 25-30 m, myrtaceae dan fagaceae merupakan family pohon yang paling banyak. Dua variasi bentuk hutan yang terdapat di hutan sub-montana adalah hutan bamboo dan Garnicia.
Hutan Montana rendah (Aslinya 272,500 ha; tersisa 258,900 ha; hilang: 5%) Hutan Montana rendah (lower montane forest) terdapat pada ketinggian 1400-1900 m dpl. Physiognomy (kenampakan ) hutan ini berbeda-beda menurut ukuran punggung bukit. Epifit dan lumut menjadi bertambah penting dengan meningkatnya kelembaban udara. Seresah di permukaan tanah menjadi lebih tebal karena laju dekomposisi menurun. Pohon kanopi terdiri dari Fagaceae, Lauraceae, Myrtaceae, Theaceae, dan sejumlah Sapotaceae. Tumbuhan bawah sangat kaya akan Myrsinaceae.
Hutan Montana rendah (sebelumnya 49,800 ha; tersisa 47.700 ha; hilang 4%) Pada hutan Montana tengah (mid-montane forest), 1900-2400 m dpl persentase tanaman berdaun kecil-kecil di lapisan kanopi meningkat, dan hutannya menjadi kurang rapat.
Belukar sub-alpine
Pada ketinggian 2900 m dan pada ketinggian di atas ditemukan belukar sub-alpine (sub-alpine thicket) yang didominasi oleh Ericaceae (Rhododendron retusum, Vaccinum miquellii dan Gaultheria nummularoides), Symplocaceae (Symplocos cochincchinensis).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar