Minggu, 10 April 2016

R.A.H.A.S.I.A

Aku bukan alat perekam suara, yang memuntahkan apa yang di dengar,
terlalu banyak prosa dikepalaku, begitu muak untuk mengaku,
tak akan ku biarkan terkoyak berserak dan terus berontak,
terlalu pagi untuk menghakimi,
amanat tak akan terkuak meski leher terjerat,
semerbak tak akan tercium meski hidung di ujung pantat,
terlalu gelap mencari pelangi,
tak akan terbagi walau jari terpisah dari nadi,
kemari mencari esensi komisi lisensi tak akan terganti kepala terbidik amunisi,
terlalu durja bertanya kenapa,
analisa terkubur dalam asa yang menjelma menjadi aksara maya dan keluar dari logika,
ini sudah siang untuk mencari bintang,
tak akan terlihat ketika terang, 
meski semua menjadi berang, aku tak akan menantang para pasukan binatang,
Aku bukan anjing yang harus melolong,
prajurit tak tertolong bersama raja pembohong dengan sombong menunjukan barisan jigong,
tak ada celah untuk mecegah,
akan indah jika ada yang mengalah, 
konflik tak akan pecah bila kau tak gerah,
darah ini masih merah kawan, enggan untuk melawan, meski raga kau tawan,
Aku masih berdiri tegak bahkan kala jiwa terinjak, tubuh tidak bergerak, otak bisa melacak,
Aku bukan alat perekam suara,
mulut tak akan menganga, apalagi untuk berkata,
karna ini adalah sebuah RAHASIA.