Senin, 19 Desember 2016

Selamat Tidur Nyonya

kalimatku tak terlebih jelaga,
fana, diantara rongga mulut pembaca,
merayap carut marut keotak penerima,
kosakata ku buat begitu jahat,
mengalir bersama darah merah yang pekat,
makna tersirat, tak merasa oleh hati yang tersumbat,
anggaplah sebuah munajat,
.
.
apa benar ada yang namanya kebetulan ?
apakah arti dari perjumpaan ?
hanya menjadi lamunan ? kenangan ? kerinduan ? pelajarannya ?
atau harus ku tanyakan, kepada Tuhan ?
.
.
ku katakan kepada kau pemilik nadi,
sudah tak mungkin membunuh history,
mustahil untuk menyakiti,
ku tikam kau dengan puisi,
dengan ini kau abadi,