Juni malam, aku bersama temanku, toyenk dan supik
di studio band, sedang menemani supik yang ingin latihan ngeband bersama
temannya, yaa, tidak mungkin latihan menari karna ini studio band dan bukan
sanggar tari, atau mungkin bisa saja terjadi kalau dia ingin menari di studio
ini, tapi sepertinya dia hanya ingin ngeband dan tidak untuk menari,
Aku duduk diluar bersama toyenk karna tidak ingin
masuk kedalam, studio ini tidak begitu jauh dari rumah chiken, temanku dan juga
teman toyenk, aku mengajak berkunjung kesana tapi toyenk ingin tetap di studio
untuk menunggu, aku menghubungi chiken via BBM untuk memastikan posisinya.
Dimana lur ? tulisku
Gimana ya, gak enak aku ngomongnya,
kok pas lagi enak kau nanya posisi, balas chiken
sembari mengirim foto kamar mandi
ngapain di WC bawa HaPe ? mau masturbasi ? tulisku
hahahaha, itu gunanya kemajuan teknologi,
kalau sama pacar nanti negative, bahaya, balas
chiken
bukannya negative itu bagus, kalo positif baru
bahaya ?
ada kopi gak ? tulisku
hahahaha, iya itulah maksudnya,
ada ni, tinggal diracik, balas chiken
sip aku kesana,,,,,
Aku menuju kerumah chiken, tapi toyenk tidak ikut,
katanya dia nunggu supik di studio,
sesampai di rumah chiken, disana ada bang alen,
bayung, alfiq dan mamad juga,
mereka sedang menonton Teve kabel, jangan kalian
kira ada Teve sebesar kabel atau kabel sebesar Teve, tapi ini sejenis Teve berbayar meskipun
mereka hanya satu kali membayar ketika membeli Teve,
aku masuk lalu bertanya apa ada film india hari ini
?
nah, kok tiba-tiba nanya film india ? Tanya bayung
film india itu konsumsi jiwa, jawabku
hahahaha iya ya ya, konsumsi jiwa, tawa bayung
bukannya kamu tadi nyari kopi ? Tanya alfiq
nah, boleh tu, ngaduknya 33 kali, harus W, jawabku
kenapa gitu ? Tanya alfiq
33 sesuai sunah Nabi, W filosofi Wenak, hahaha,
jawabku sambil tertawa
Oke lah kalo begitu, sigap alfiq dan yang lain
tertawa.
Sembari alfiq meracik kopi, aku, chiken, bayung,
mamad dan bang alen pindah dari kamar menuju teras, dan ini hanya pindah lokasi
dan bukan pindah rumah, ini masih dirumah yang sama, hanya saja lokasi
nongkrong dikamar berpindah di teras depan.
Di depan ada motor ku yang menjadi bahan pertanyaan
di karnakan sedang bersih, yaa, aku malas untuk mencuci motor karna kupikir
motor yang bersih itu hanya ada di sorum.
Tumben motor bersih ? Tanya bang alen
Oh, tadi di cucian motor ada rame-rame, ku pikir
ada acara nyuci motor masal, jadi aku ikut kesitu, rupanya memang lagi rame
yang nyuci, ya sudah bayar juga, jawabku
Hahaha, rusak, emangnya sunatan pake masal, jawab
bang alen, chiken, bayung, mamad ikut tertawa meski mungkin mereka tak tau apa
yang sedang ku bicarakan, karna dengan tertawa mereka bisa memberi kebahagian
padanya ataupun padaku,
Tak lama alfiq membawa beberapa gelas kopi yang
berisi kopi, tapi aku tidak benar-benar mengatakan itu gelas kopi dikarnakan
itu gelas teh yang di perkosa fungsinya untuk menjadi gelas kopi.
Kau buat kopi apa teh fiq ? Tanyaku
Kopi lah, jawab alfiq
Lah itu, gelasnya merk teh perenjak, bukannya itu
sudah melakukan pemerkosaan fungsi dari gelas teh menjadi gelas kopi ? tanyaku
Yaelah, yang penting isinya kopi, jawab alfiq
Bukannya orang-orang beli Hape, pastinya dikasih
kotak Hape kan ?
bukan kotak indomie ? tanyaku
tau ah, ribet, ungkap alfiq bingung ditambah kesal.
Ha ha ha, jangan ribet, jangan bingung, bikin
indomie gak ribet dan yang jual Hape yang jual indomie gak mikirin, jadi yang
penting ngopi karna kopinya sudah ada, kalau gak ada gak usah ngopi, jawabku
sambil mengambil spidol ditas dan merubah tulisan teh menjadi kopi.
Jangan terpaku dalam keadaan yang memaksamu
menjadi yang mereka inginkan, jadi apa yang engkau mau atau mungkin mereka
menjadi pengekor nantinya.